Istilah tobrut restoran – Di zaman sekarang, ramai istilah kekinian yang sering anak muda lontarkan. Terbaru, viral istilah tobrut restoran yang membuat banyak orang penasaran. Sayangnya istilah tersebut berkonotasi negatif dan membuat orang lain sakit hati.
Istilah itu menjadi viral usai oknum pegawai restoran di Jakarta yang memberikan sebutan tersebut kepada salah seorang pengunjungnya. Mendapat sebutan tobrut, sontak saja pengunjung restoran itu tidak terima dan mengecam tindakan sang pegawai.
Apa Arti Istilah Tobrut Restoran
Istilah tobrut restoran menuai atensi banyak warganet usai seorang pengguna Twitter membagikan pengalamannya yang kurang menyenangkan. Tulisan tobrut restoran itu tampak jelas di dalam struk tepatnya di bagian remarks.
Arti dari tobrut sendiri adalah toket brutal. Sebutan itu banyak orang gunakan untuk menyebut wanita yang mempunyai ukuran buah dada di atas mayoritas orang-orang. Oleh karenanya, pengunjung tersebut tidak terima karena merasa dilecehkan.
Apalagi, ia datang ke restoran itu untuk berkunjung dan memiliki nama sendiri. Naas, sang pegawai justru menjadikan istilah tobrut sebagai panggilan untuk dirinya. Pemilik akun mengaku sudah melayangkan komplain ke restoran.
Tetapi awalnya komplain tersebut tidak diindahkan sebelum menjadi viral. Usai ramai di sosial media, barulah pihak restoran memberikan pernyataan resmi dan permohonan maafnya.
Pentingnya Menjaga Perkataan
Sobat Cahaya Islam, penggunaan istilah tobrut restoran seharusnya tidak dilakukan baik secara tulisan, apalagi perkataan. Pasalnya itu adalah kata-kata atau istilah yang tidak pantas, apalagi ditujukan kepada orang lain.
Terlebih, tobrut menggambarkan fisik seseorang yang merujuk kepada pelecehan. Siapapun tidak akan menerima jika mendapat panggilan atau sebutan dengan istilah tersebut. Dalam agama islam, sudah terdapat pembelajaran pentingnya menjaga perasaaan orang lain dengan berkata yang baik kepada orang lain.
Hendaknya Sobat selalu berkata atau memanggil seseorang dengan kata-kata yang indah dan tidak menyakiti orang lain. Dengan begitu, tidak ada yang merasa sakit hati ataupun terhina karena perkataan dari seseorang.
Adab Berkata-kata dalam Islam
Sobat, agar tidak menyakiti hati orang lain, hendaknya perhatikan beberapa adab berkata-kata yang sudah diajarkan dalam islam berikut ini.
1. Berkata yang Baik atau Diam
Nabi Muhammad SAW mengajarkan salah satu adab berbicara untuk umatnya, yaitu berkata yang baik atau diam. Karenanya, agama mengajarkan umatnya memperhatikan semua ucapannya, misalnya berpikir dulu sebelum berbicara.
Intinya, jika bermanfaat untuk orang lain, maka katakanlah. Namun jika apa yang Sobat ucapkan tidak bertujuan dan justru merugikan orang lain, maka diam lebih baik. Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
2. Tidak Berbicara Kotor
Nabi Muhammad SAW melarang umat islam berkata perkataan yang tidak baik. Perkataan yang dimaksud adalah mengutuk, berkata kotor, dan ucapan bathil lainnya. Orang muslim hendaknya bicara dengan lemah lembut, tata cara baik, dan penuh kesopanan.
3. Sedikit Berbicara
Sobat, banyak bicara adalah salah satu penyebab jatuhnya seseorang ke dalam lembah dosa. Oleh sebab itu, islam menganjurkan umatnya lebih sedikit berbicara. Apalagi untuk hal yang lebih banyak merugikan orang lain.
Mengingat setiap anggota tubuh manusia akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Ini sejalan dengan,
lإِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولً
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung-jawaban.” (QS. Al-Isra’:36)
Sobat Cahaya Islam, dari peristiwa viralnya istilah tobrut restoran, mengajarkan pentingnya menjaga perkataan. Sebagai muslim yang baik, jauhkanlah diri Sobat dari perkataan kotor yang bisa menyakiti orang lain.
