Apa Itu Salaf – Penjelasan mengenai apa itu salaf sering dicari-cari oleh banyak orang karena penasaran dengan maksud dari kata tersebut. Terlebih, kata salaf sering digunakan dalam menjelaskan mengenai orang-orang terdahulu.
Secara singkat, salaf juga erat kaitannya dengan para sahabat, tabi’in, dan atba’it tabi’in. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di sini sampai selesai.
Menjawab Pertanyaan Apa Itu Salaf
Secara bahasa, salaf diartikan sebagai orang terdahulu, sebagaimana yang diterangkan dalam QS. Az-Zakhruf ayat 55 – 56 yang berbunyi:
“Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut) [55] Dan Kami jadikan mereka sebagai salaf dan contoh bagi orang-orang yang kemudian [56]”.
Dari ayat di atas, Fairuz Abadi dalam Al Qomus Al Muhith menjelaskan bahwa salaf adalah orang-orang yang mendahului kamu dari nenek moyang dan orang-orang yang memiliki hubungan kerabat denganmu. Penjelasan tersebut terdapat dalam Al Manhajus Salaf ’inda Syaikh al-Albani, ’Amr Abdul Mun’im Salim dan Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih, Abdullah bin Abdul Hamid Al Atsary.
Sementara itu, dalam kitab Nazharat fi Jauharatut Tauhid yang disusun oleh Dr. Shalah Mahmud Al-‘Adily, Dr. Abdul Hamid Ali Izz Al-Arab, dan Dr. Ramadhan Abdul Basith Salim yang merupakan dosen Al-Azhar Mesir juga terdapat penjelasan mengenai mengenai pengertian salaf.
Dalam kitab tersebut menjelaskan bahwa istilah salaf diartikan sebagai para sahabat, tabi’in dan atba’it tabiin yang hidup sampai batas 300 H. Mereka dianggap sebagai sebaik-baiknya generasi, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits nabi SAW riwayat Imam Bukhari dengan sanad dari Abdullah bin Mas’ud dari nabi SAW, berbunyi:
Artinya, “Sebaik-baik manusia adalah pada zamanku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’in), kemudian yang setelahnya lagi (atba’it tabi’in), kemudian akan datang suatu kaum yang persaksiannya mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.”
Sebagai tambahan penjelasan, meski berdasarkan definisi di atas batasnya mencapai 300 H, tetapi jika dalam rentang 300 H terdapat kontradiksi dengan Al-Quran dan Al-hadits, maka tidak disebut sebagai salaf. Salah satu contohnya yakni sekte musyabbihah yang hidup pada masa itu.
Menurut para ulama, salaf adalah sahabat, tabi’in (orang-orang yang mengikuti para sahabat), dan tabi’ut tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Tiga generasi tersebutlah dinamakan salafus shalih yaitu orang-orang terdahulu yang sholih.
Penjelasan yang disebutkan didasarkan atas penjelasan dalam kitab Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih dan Mu’taqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Dr. Muhammad Khalifah At Tamimi.
Itulah penjelasan mengenai apa itu salaf. Pada dasarnya, salaf digunakan untuk menyebut orang terdahulu secara luas. Sementara salafus shalih digunakan untuk menyebut orang terdahulu yang solih.
